Siklus Hidup Testing Dan Software
Software Testing Life Cycle (STLC) adalah tahap-tahap proses pengujian yang dilaksanakan secara sistematis dan terencana. Dalam proses STLC, berbagai kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Meskipun SDLC dan STLC terkesan mirip, namun penerapannya berbeda. SDLC diterapkan pada semua tahap pengembangan software, sedangkan STLC hanya terbatas pada tahap pengujian software. STLC mengacu pada langkah-langkah spesifik dalam proses pengujian untuk memastikan kualitas produk. Setiap tahap STLC memiliki standar masuk, standar keluar, kegiatan dan kiriman terkait.
Entry Criteria merupakan kondisi yang harus dipenuhi sebelum tes dapat dimulai. Exit Criteria menentukan kondisi yang harus diselesaikan sebelum tes dapat diselesaikan. Activities adalah kegiatan-kegiatan yang diprelukan untuk melakukan pengujian. Deliverable adalah hasil yang didapatkan setelah kita menyelesaikan pengujian.
Sebagai penjelasan tentang bagaimana menggunakan aplikasi metode pengujian dalam industri perangkat lunak, metode STEP, pengujian sistem dan proses evaluasi akan dijelaskan. Sebuah metode yang dikembangkan oleh Software Quality Engineering Corporation dan Rational Rose, salah satu organisasi yang disediakan oleh American National Standards Institute (ANSI). Sangat penting untuk mengintegrasikan sepenuhnya metodologi testing ke dalam metodologi proses pengembangan, dimana hal ini akan memberikan suatu disiplin terhadap apa yang akan dites, kapan berhenti, dan siapa yang melakukan tes.
Secara umum, integrasi testing ke dalam siklus hidup software, dapat diaplikasikan ke dalam bentuk tahapan dari siklus hidup software, sebagai berikut:
1. Inisialisasi Proyek
- Mengembangkan strategi tes secara garis besar.
- Menetapkan pendekatan dan usaha tes secara keseluruhan.
2. Kebutuhan
- Menetapkan kebutuhan testing.
- Menetapkan penanggung jawab testing.
- Mendisain prosedur tes dan tes berbasis kebutuhan, awal.
- Melakukan tes dan validasi kebutuhan.
3. Desain
- Menyiapkan rencana tes sistem dan spesifikasi disain, awal.
- Menyelesaikan rencana acceptance test dan spesifikasi disain.
- Menyelesaikan tes berdasarkan disain.
- Melakukan tes dan validasi disain.
4. Pengembangan
- Menyelesaikan rencana tes sistem.
- Menyelesaikan prosedur tes dan tes berbasis kode, final.
- Menyelesaikan disain modul atau unit tests.
- Melakukan tes program.
- Integrasi dan melakukan tes sub sistem.
- Melakukan system test.
5. Implementasi
- Melakukan acceptance test.
- Tes perubahan dan perbaikan.
- Evaluasi efektifitas testing.
Faktor penentu kasuksesan dari testing yang lainnya, adalah penerapan teknik testing secara tepat yang diadopsi dan digunakan pada sepanjang siklus hidup. Review merupakan alat bantu testing yang sangat bermanfaat untuk digunakan pada sepanjang siklus hidup.
Awalnya, review adalah alat kontrol manajemen. Selama proyek berlangsung, manajemen perlu mengevaluasi proses yang sedang berlangsung dan evaluasi kinerja. Oleh karena itu, tujuan audit adalah untuk memperoleh informasi yang konsisten dan dapat diandalkan, biasanya berupa status dan / atau kualitas pekerjaan.
Ada banyak jenis review yaitu: requirement, spesifikasi, design, coding, proses, dokumentasi, konversi, instalasi, implementasi, desain pengujian, prosedur pengujian dan rencana pengujian. Secara umum, praktisi memperlakukan ulasan sebagai sesuatu yang berbeda dari pengujian, karena kebanyakan orang masih memandang pengujian dari perspektif pengujian lama. Ketika pengujian digunakan sebagai metrik kualitas perangkat lunak, sebenarnya tepat menggunakan review sebagai satu-satunya teknik pengujian yang dapat digunakan dalam kegiatan pengembangan awal. Sangat penting untuk memperlakukan review sebagai tes dan memastikan bahwa itu seefektif teknik pengujian lainnya.Ini berarti bahwa rencana juga harus dibuat tentang apa yang harus direview, apa yang harus diperiksa, kapan harus diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab.
Teknik-teknik yang berguna dalam testing kebutuhan, termasuk:
1. Matrik validasi kebutuhan.
2. Model atau prototipe.
3. Pengembangan secara bertahap.
4. Tabel keputusan dan grafik sebab dan akibat.
5. Penggrupan dan analisa kebutuhan.